Jambi Tak Punya Alat Deteksi Suhu Tubuh
GUBERNUR Jambi, H Zulkifli Nurdin mengakui kalau Provinsi Jambi belum memiliki alat pendeteksi suhu tubuh, bila seseorang warga terkena virus flu babi (swine influenza). Terlebih di bandara Sultan Thaha Syaifudin (STS) Jambi.
"Sebelumnya kita memang telah meminta alat pendeteksi suhu tubuh dari Departemen Kesehatan RI di Jakarta. Akan tetapi, belum diberikan kepada Pemerintah Provinsi Jambi," kata Gubernur, saat ditemui wartawan usai menghadiri sidang paripurna di DPRD Provinsi Jambi, Senin (27/7).
Dikatakan Gubernur, belum diberikannya alat deteksi suhu tubuh ke Pemprov Jambi, karena saat ini pelabuhan udara di Jambi belum melayani penerbangan internasional, sehingga belum diberikan oleh Depkes.
Karena, Memang telah dua orang suspec flu babi di Jambi, suspec yang pertama telah dipulangkan. Dan satu lagi, yang dibawa ke RSU Raden Mattaher, Minggu (26/7) malam, karena pulang dari Singapura.
"Saya sendiri telah meminta kepada Direktur RSU Raden Mattaher untuk mengisolasi pasien tersebut. Karena, suhu tubuhnya, tinggi mencapai 39 derajat celcius," tegas Gubernur.
Disampaikannya, Pemerintah Provinsi Jambi tetap melakukan antisipasi terhadap penyebaran virus flu babi tersebut. Jangan sampai, penyebaran flu babi menyebar di Jambi.
Menyangkut dana untuk penderita flu babi di Jambi, Gubernur belum dapat memastikan berapa jumlahnya. Akan tetapi, alokasi dana untuk pasien yang terkena flu babi ada."Untuk dana, saya belum tahu pasti berapa jumlahnya, yang pasti dana untuk pasien flu babi ada, dan telah dipersiapkan," jelas Gubernur.***
"Sebelumnya kita memang telah meminta alat pendeteksi suhu tubuh dari Departemen Kesehatan RI di Jakarta. Akan tetapi, belum diberikan kepada Pemerintah Provinsi Jambi," kata Gubernur, saat ditemui wartawan usai menghadiri sidang paripurna di DPRD Provinsi Jambi, Senin (27/7).
Dikatakan Gubernur, belum diberikannya alat deteksi suhu tubuh ke Pemprov Jambi, karena saat ini pelabuhan udara di Jambi belum melayani penerbangan internasional, sehingga belum diberikan oleh Depkes.
Karena, Memang telah dua orang suspec flu babi di Jambi, suspec yang pertama telah dipulangkan. Dan satu lagi, yang dibawa ke RSU Raden Mattaher, Minggu (26/7) malam, karena pulang dari Singapura.
"Saya sendiri telah meminta kepada Direktur RSU Raden Mattaher untuk mengisolasi pasien tersebut. Karena, suhu tubuhnya, tinggi mencapai 39 derajat celcius," tegas Gubernur.
Disampaikannya, Pemerintah Provinsi Jambi tetap melakukan antisipasi terhadap penyebaran virus flu babi tersebut. Jangan sampai, penyebaran flu babi menyebar di Jambi.
Menyangkut dana untuk penderita flu babi di Jambi, Gubernur belum dapat memastikan berapa jumlahnya. Akan tetapi, alokasi dana untuk pasien yang terkena flu babi ada."Untuk dana, saya belum tahu pasti berapa jumlahnya, yang pasti dana untuk pasien flu babi ada, dan telah dipersiapkan," jelas Gubernur.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar