Cerita

Sisa Transmigrasi Tahun 1930an di Provinsi Jambi

Kehidupan masyarakat, Dusun Sido Ono Desa Sido Rukun Kecamatan Margo Tabir Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi sedikit tertinggal dari dusun lainnya di kecamatan setempat. Pasalnya kultur masyarakatnya masih menganut sistem tradisional yang sulit untuk menerima dampak globalisasi seperti daerah lainnya.

Namun jika dilihat dari sisi ekonomi, penghasilan masyarakatnya jauh melebihi cukup, karena sumber mata pencaharian masyarakat Sido Ono bukan hanya bersumber dari satu sektor saja melainkan, dari beberapa sektor seperti, menyadap karet, membuat bata, berkebun serta bekerja di perusahaan swasta. Sayangnya potensi tersebut tak membuat dusun Sido Ono lebih maju dibandingkan dengan dusun lainnya.

Sementara itu, hasil perkebunan karet yang didapat oleh masyarakat Dusun Sido Ono, Desa Sido Rukun terlihat tidak ada perubahan dari waktu kewaktu, seharusnya perkembangan tersebut mesti berlangsung seiring dengan perkembangan zaman, namun penghasilan tersebut masih sama dengan beberapa tahun yang silam, terbukti dengan kehidupan masyarakatnya.

Disisi lain, masyarakat Sido Ono lebih menekankan sikap hidup sederhana, namun sikap tersebut yang mampu mempertahankan kerukunan masyarakatnya hingga kini.

Pada awalnya masyarakat dusun Sido Ono merupakan satu rumpun transmigrasi di era 1930 pada zaman penjajahan Belanda, dimana dulu lebih dikenal dengan kolonialisasi yang dipindahkan dari tanah Jawa ke Sumatra tepatnya di Provinsi Jambi.

Seiring waktu masyarakat pendatang tersebut terus menyesuaikan diri dengan masyarakat asli dan membentuk sebuah dusun, namun dusun Sido Ono masih kental dengan budaya Jawa Timur yang tetap bertahan hingga saat ini.***

Tidak ada komentar: